Nasional

Orangtua Nana Alami Trauma Akibat Ledakan Kilang Balongan: Sedikit Dengar Suara Kencang Panik

Rumah Daina Rahmadani (32), warga desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, Blok Wisma Jati, Indramayu, Jawa Barat, mengalami kerusakan akibat ledakan dahsyat dari Kilang minyak milik PT Pertamina. Diketahui, Kilang minyak tersebut meledak pada Senin (29/3/2021) dini hari sekira pukul 00.45 WIB. Hal itu, membuat beberapa bagian rumah warga termasuk Daina rusak parah, seperti kaca pecah, lantai terangkat, hingga atap rumah yang rubuh.

Nana mengaku, saat keluarganya melakukan pengecekan kerusakan, mereka tidak menyadari beberapa bagian atap rumahnya roboh. Jadi yang keluarganya sadari hanya bagian jendela dan beberapa kaca yang pecah akibat ledakan. Hal itu dikarenakan, keluarga Nana baru saja mengganti rangka plafon yang membuat bagian atap rumah seakan tertutup rapih.

Namun, saat wilayah Balongan diguyur hujan deras sejak, Selasa (30/3/2021) malam, seluruh ruangan di rumah Nana mengalami kebocoran parah, hingga air menggenang di dalam rumahnya. "Pas semalem kan hujan ternyata genteng genteng rumahnya pecah jadi ambruk. Alhamdulillahnya plafon baru ganti, jadi masih ketahan, tapi bocor semua, kasur kasur basah semua," katanya sambil melihat atap rumah. Karenanya, Nana beserta keluarga merasakan trauma berat akibat kejadian ledakan dahsyat tersebut.

Dia bahkan meminta PT Pertamina (Persero) selaku pengelola Kilang minyak itu untuk bersedia membeli aset rumahnya. Pasalnya, di rumah itu hanya tinggal Ibu dari Nana seorang diri di mana letak rumahnya hanya berjarak sekitar 200 Meter dari lokasi terjadinya ledakan. Sedangkan, dirinya saat ini tinggal bersama sang suami di Kota Indramayu yang jaraknya cukup jauh dari kediaman ibunda.

"Pengennya kami gitu tanahnya diganti rugi aja semuanya di bayarin Pertamina dan kita bisa beli lagi yang baru, jauh jauh deh dari sini soalnya memang gak aman," tuturnya. Terlebih kata Nana, kondisi ibundanya sudah lanjut udia, bahkan saat kilang minyak milik Pertamina itu meledak, sang ibu sempat terjatuh karena berupaya lari dan menjauh dari rumah. Akibatnya kata dia, kini ibundanya yang bernama Sutiah itu sudah tidak kuat berdiri lama karena nyeri di lututnya masih terasa.

Imbas dari kejadian tersebut juga, kini sang ibunda menjadi mudah panik dan trauma akan adanya ledakan. "Ibu juga jadi lebih sensitif pendengarannya, kalau dengar kencang sedikit langsung panik, trauma dia," ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *